Logo Bloomberg Technoz

Andil Manufaktur Cuma 16%, ‘Indonesia Emas 2045’ Dicap Mustahil

Pramesti Regita Cindy
14 August 2024 12:30

Ilustrasi pabrik benang./Bloomberg-Kiyoshi Ota
Ilustrasi pabrik benang./Bloomberg-Kiyoshi Ota

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (Apsyfi) Redma Gita Wiraswasta menuturkan sejumlah harapannya kepada pemerintah dalam rangka memperingati HUT Ke-79 RI.

Dalam pesannya, Redma menegaskan bahwa target Indonesia Emas 2045 yang digembor-gemborkan pemerintah tidak akan mungkin tercapai tanpa adanya dorongan pertumbuhan industri manufaktur yang signifikan.

Redma mengelaborasi saat ini sektor manufaktur hanya menyumbang sekitar 16%—17% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia, sedangkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7%, pertumbuhan industri manufaktur harus berada di kisaran 8%—9%, dengan kontribusi terhadap PDB di atas 25%.

"Nah, ini kan PR nih sekarang [kontribusi sektor manufaktur] hanya 16%, [bagaimana] naikin ke 25%? Bukan hal yang mudah. Nah, di sini ada perlunya komitmen dari pemerintah terhadap industri manufaktur," tutur Redma kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (14/7/2024). 

PMI Manufaktur Indonesia terperosok ke zona kontraksi, terendah sejak Agustus 2021 (Bloomberg)

Sekadar catatan, S&P Global mengumumkan, indeks manufaktur PMI Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 terpelanting ke zona kontraksi di 49,3, dari posisi 50,7 pada Juni. Indeks Juli tersebut menjadi yang terendah sejak Agustus 2021.