Logo Bloomberg Technoz

Konsensus Bloomberg: Ekspor RI Bangkit, Impor Terjepit

Hidayat Setiaji
14 August 2024 09:50

Tumpukan peti kemas di areal pelabuhan./dok. Bloomberg
Tumpukan peti kemas di areal pelabuhan./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekspor Indonesia diperkirakan tumbuh positif pada Juli. Namun impor sepertinya akan mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif), yang memunculkan kekhawatiran tersendiri.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Juli pada Kamis (15/8/2024). Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg hingga Rabu (14/8/2024) pagi memperkirakan ekspor bulan lalu tumbuh 3,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Jika terwujud, maka akan lebih baik dibandingkan pertumbuhan Juni yang sebesar 1,17% yoy.

Kenaikan harga komoditas andalan Indonesia sepertinya menjadi penopang kinerja ekspor Indonesia. Harga batu bara, misalnya, naik 6,05% sepanjang Juli. 

Selain itu, arus perdagangan dunia terlihat lebih semarak, yang terlihat dari Baltic Dry Index (BADI). Rata-rata BADI pada Juli adalah 1.925, sedikit lebih tinggi dibandingkan Juni yang sebesar 1.922. Apalagi dibandingkan Juli tahun lalu yang reratanya hanya 946.

Baltic Dry Index (Sumber: Bloomberg)