Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, (BMKG) telah mempersiapkan antisipasi bila terjadi gempa megathrust di Indonesia.

Antisipasi dan mitigasi dari BMKG yakni pada system monitoring, prosesing dan diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang semakin cepat dan akurat. 

BMKG selama ini memberikan edukasi, pelatihan mitigasi, drill, evakuasi, berbasis pemodelan tsunami kepada pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat, pelaku usaha pariwisata pantai, industri pantai dan infrastruktur kritis (pelabuhan dan bandara pantai).

Kegiatan ini pun dikemas dalam kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG), BMKG Goes To School (BGTS) dan Pembentukan Masyarakat Siaga tsunami (Tsunami Ready Community). 

"Harapan kita, semoga upaya kita dalam memitigasi bencana gempabumi dan tsunami dapat berhasil dengan dapat menekan sekecil mungkin risiko dampak bencana yang mungkin terjadi, bahkan hingga dapat menciptakan zero victim," jelas Daryono dikutip Rabu (14/8/2024).

Diketahui perkiraan ini pada lokasi Megathrust Selat Sunda berkekuatan sekitar (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan rilis gempa di kedua segmen megathrust ini karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar.

"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata “tinggal menunggu waktu” karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," tandas Daryono dalam keterangan resminya.

(dec/spt)

No more pages