Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka menguat di pasar spot Rabu pagi terungkit sentimen bullish yang tengah melingkupi pasar negara berkembang, pasca rilis data inflasi harga produsen Amerika Serikat tadi malam.

Rupiah melenggang perkasa di level Rp15.712/US$, menguat 0,76% dibanding posisi penutupan kemarin. Penguatan rupiah di pasar Asia sejauh ini menjadi yang terbesar disusul oleh ringgit yang menguat 0,44%, lalu dolar Taiwan 0,45%, won Korea 0,37%, serta dong Vietnam 0,12%.

Level rupiah itu menjadi yang terkuat sejak 21 Maret lalu. Kini, rupiah berpeluang melanjutkan penguatan menuju zona Rp15.600-an.

Dalam dua hari ini, rupiah sudah membukukan penguatan 1,31% week-to-date. Bila dihitung selama Agustus saja, pengatan rupiah mencapai 1,79%. Sedangkan bila dihitung sejak awal kuartal III-2024, penguatan rupiah mencapai 4,55%, terbaik di kawasan ASEAN, bahkan mengalahkan ringgit yang mencatat penguatan 1,28% juga peso Filipina sebesar 4,11%, menurut perhitungan Bloomberg.

Penguatan rupiah yang mulai stabil, telah mengurangi besar pelemahan sepanjang tahun ini menjadi tinggal 2,02% dari tadinya sempat terbenam lebih dari 6% menyentuh level terendah sejak 2020.