Logo Bloomberg Technoz

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Data terbaru inflasi Amerika Serikat yang rilis semalam memperkuat spekulasi bahwa Bank Sentral AS (The Fed) akan segera memulai pelonggaran moneter yang sangat dinantikan pada September.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, investor menyambut baik kenaikan Harga Produsen AS yang lebih rendah dari perkirakan pada Juli. Ini sekaligus mencerminkan penurunan pertama dalam biaya jasa 2024 di tengah moderasi yang sedang berlangsung dalam tekanan inflasi.

Grafik inflasi IHP AS. (Sumber: Bloomberg)

Indeks Harga Produsen untuk permintaan final hanya ada kenaikan 0,1% dari bulan sebelumnya, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja yang dirilis pada Selasa (13/8/2024) malam. Perkiraan median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom memperkirakan ada kenaikan sebesar 0,2%.

Dibandingkan dengan tahun lalu, PPI menguat 2,2%. PPI yang tidak termasuk kategori makanan yang mudah menguap dan energi tidak berubah di Juli dari bulan sebelumnya, angka yang paling lemah dalam empat bulan. PPI inti mencatat kenaikan 2,4% dari tahun lalu.

Dengan latar belakang meredanya tekanan inflasi, lemahnya angka pekerjaan di Juli mendorong para ekonom untuk memperkirakan pemangkasan suku bunga Federal Reserve akan segera dimulai di bulan depan, yaitu pada pertemuan selanjutnya di September.

“Pasar yang mencari stabilitas mendapat lebih banyak bukti bahwa inflasi telah mereda,” kata Chris Larkin di E*Trade dari Morgan Stanley.

“Data yang lebih rendah dari perkiraan kemungkinan akan disambut oleh pasar saham yang berusaha untuk bangkit dari pullback terbesarnya tahun ini.” jelasnya.

Senada dengan itu, “Landasan pacu sudah jelas bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pada bulan September,” kata Jamie Cox di Harris Financial Group.

“Jika data seperti ini bertahan, The Fed akan memiliki banyak ruang untuk memangkas suku bunga lebih lanjut tahun ini.”

Para investor sekarang mengalihkan fokus mereka ke laporan inflasi Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) utama pada Rabu. Hal ini penting untuk mendapatkan sinyal lebih kuat tentang prediksi rencana pelonggaran The Fed. Meski masih ada data lanjutan, terlihat reaksi pasar sudah bergegas memborong aset-aset yang lebih berisiko termasuk di pasar Saham Asia.

Mengutip CME FedWatch Tools, The Fed diperkirakan sudah tidak mungkin lagi mempertahankan suku bunga acuan di level tertinggi saat ini. Pilihan yang ada adalah pemangkasan 25 basis poin (bps) atau 50 bps, yang keduanya sama besar pagi ini.

Probabilitas Federal Funds Rate dalam Rapat September (Sumber: CME FedWatch)

Peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 bps menjadi 5,00% – 5,25% pada September adalah 47,5%. Adapun probabilitas pengguntingan mencapai 50 bps juga dengan kemungkinan 52,5%.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,81% ke 7.356 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pada perdagangan Selasa kemarin.

“Pada label hitam, adanya kemungkinan IHSG sedang membentuk wave [b] dari wave 2 pada pola running flat, sehingga IHSG masih cenderung menguat untuk menguji 7.408-7.438 sebagai area penguatannya,” papar Herditya dalam risetnya pada Rabu (14/8/2024).

Herditya juga memberikan catatan, jika gagal menguat, IHSG akan terkoreksi ke rentang area 7.027-7.218. Pada label merah, apabila IHSG mampu break 7,454, maka IHSG akan menuju ke 7.513-7.654.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ACES, ICBP, MAPI, dan SMGA.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, pasar merespon positif Penurunan tingkat inflasi AS. Producer Price Indeks (PPI) turun 0,1% mTm di Juli, dengan PPI inti dicatatkan turun lebih baik dari perkiraan menjadi 2,4% yoy di Juli dibandingkan 3% yoy di Juni.

Hal ini semakin meningkatkan optimisme pemangkasan suku bunga acuan The Fed di September.

“IHSG berpeluang lanjutkan penguatan menguji 7.375 di Rabu. Secara teknikal, terbentuk rising window bersamaan dengan pelebaran positive slope pada MACD. Meski demikian, potensi reli kemungkinan mulai terbatas mengingat Stochastic RSI telah memasuki overbought area,” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ACES, MAPI, ERAA, BFIN, INTP, dan SMGR.

(fad/wep)

No more pages