Dalam beberapa bulan sejak pejuang Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.200 orang, pasukan Israel telah melancarkan serangan yang menewaskan hampir 40.000 orang, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
"Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap," kata Departemen Luar Negeri AS.
"Memasukkan F-15IA ke dalam armada pesawat tempur Angkatan Udara Israel akan meningkatkan interoperabilitas Israel dengan sistem A.S. dan meningkatkan kemampuan udara Israel untuk menghadapi ancaman musuh saat ini dan di masa depan."
Penjualan tersebut berhasil dilakukan setelah dua anggota Partai Demokrat, Senator Ben Cardin dari Maryland dan Perwakilan Gregory Meeks dari New York, membatalkan penolakan mereka pada Juni lalu. Dalam sebuah pernyataan pada saat itu kepada Washington Post, juru bicara Cardin, Eric Harris, mengatakan bahwa segala kekhawatiran telah "ditangani melalui konsultasi kami yang sedang berlangsung dengan Administrasi."
Pemerintahan Biden telah menghentikan sementara pengiriman beberapa bom besar ke Israel pada Mei karena kekhawatiran tentang perlindungan warga sipil di kota Rafah, Jalur Gaza.
(bbn)