Adapun, kerangka kerja (framework) untuk menghidupkan kembali train F dimulai melalui assessment. Tahapan ini bertujuan untuk mengecek peralatan yang tidak berfungsi sejak 2020.
Dengan demikian, PT Badak LNG bisa menentukan upaya yang harus dilakukan terhadap peralatan tersebut agar bisa kembali beroperasi pada 2028, entah melalui perbaikan atau pergantian.
“Proses assessment ini kita targetkan bisa selesai dalam waktu satu tahun, ekspektasinya sebenarnya dari pertengahan tahun ini sampai tahun depan, pertengahan,” ujarnya.
Usai assessment tersebut, PT Badak LNG kemudian bisa menentukan ruang lingkup upaya untuk penghidupan kembali train F, termasuk soal estimasi biaya dan jadwal.
Selanjutnya, PT Badak LNG bakal melakukan penghidupan kembali train F.
Selain train F, PT Badak LNG sebenarnya memiliki 7 train lainnya, di mana train A dan train B sudah bersifat nonaktif (decommissioned), train C dan train D dalam persiapan nonaktif, train E yang siaga untuk beroperasi, serta train G dan train H tersedia untuk operasi.
Minta Dipercepat
Menanggapi hal tersebut, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto meminta PT Badak LNG untuk mempercepat proses assesment tersebut.
Hal ini dilakukan agar train LNG milik PT Badak LNG bisa menampung dan memproses gas yang diproduksi oleh Eni di Geng North menjadi LNG.
Terlebih, rencana pengembangan atau plan of development (PoD) dari Geng North bakal disetujui pada Agustus 2024, paralel dengan keputusan investasi akhir atau final investment decision (FID) dan front-end engineering and design (FEED) oleh SKK Migas.
“Sekarang itu Geng North, itu sudah paralel. Proses tender itu sudah jalan, POD-nya sudah diproses ini. Bulan ini [Agustus] akan disetujui,” ujar Dwi.
Sekadar catatan, Geng North ditargetkan onstream pada 2027.
Menteri ESDM Arifin mengatakan train E, G dan H milik PT Badak LNG masih bisa menampung 600 MMscfd untuk memproses gas yang diproduksi di kawasan Kalimantan bagian timur.
“[Kalau] ditambah dari blok-blok itu, [produksi gas dari] Geng North segala macam [untuk PT Badak LNG] bisa bertambah 1.200 MMscfd,” ujarnya.
Salah satu perusahaan Minyak dan Gas (migas) asal Italia, Eni, berhasil menemukan cadangan gas di wilayah kerja (WK) North Ganal, Kalimantan Timur. Temuan cadangan gas itu diperkirakan memiliki potensi penyimpanan awal sebesar 5 triliun kaki kubik (TCF).
“Kami berharap penemuan cadangan gas di North Ganal oleh salah satu international oil company [IOC] akan mendorong lebih banyak IOC lainnya untuk masuk ke Indonesia," ujar Dwi dalam siaran resminya, Senin (2/10/2023).
(dov/wdh)