Logo Bloomberg Technoz

Sementara SDA non-migas, ia melaporkan bahwa per Juli 2024 telah terkumpul sebesar Rp68,4 triliun atau 70,1% dari target dalam APBN 2024. Meski demikian, PNBP SDA non migas terkontraksi 21,8% jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp87,4 triliun.

Terkontraksinya realisasi PNBP SDA non-migas, dipengaruhi oleh moderasi harga batu bara hingga adanya penurun volume produksi batu bara.

“Harga batubara internasional sangat mempengaruhi penerimaan kita,” ucap Sri Mulyani.

Selanjutnya, PNBP lainnya tercatat sebesar Rp86,2 triliun atau 74,8% dari target dalam APBN 2024. PNBP lainnya juga terkontraksi 10,5% jika dibandingkan besaran tahun lalu sebesar Rp96,2 triliun.

Penurunan itu, menurutnya, dipengaruhi oleh anjloknya pendapatan hasil tambang sejalan dengan moderasi harga batubara dan volume produksi. Selain itu, penurunan pendapatan PNBP K/L atas pendapatan yang tidak berulang juga mempengaruhinya.

Sedangkan PNBP dari Badan Layanan Umum (BLU) dilaporkan sebesar Rp50,7 triliun atau 60,8% dari target dalam APBN 2024. PNBP BLU tumbuh 18,2% jika dibandingkan besaran tahun lalu sebesar Rp42,9 triliun.

“Berasal dari PNBP BLU Pendidikan dan Kesehatan, serta layanan Perbankan. Yang andil cukup besar adalah [BLU pengelola dana] kelapa sawit. Meskipun kelapa sawit melambat, yang lain masih bagus. Jadi BLU tumbuh 18,2%,” pungkasnya.

(azr/lav)

No more pages