Rebalancing MSCI
Morgan Stanley baru saja mengumumkan perombakan atau rebalancing MSCI Small Cap Index.
Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masuk ke dalam daftar tersebut, bersama dengan empat saham lainnya yang juga masuk menjadi anggota atau konstituen baru.
Keempatnya adalah, saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT MD Pictures Tbk (FILM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Hasil kajian atau review hingga memunculkan daftar saham tersebut akan berlaku sejak penutupan perdagangan 30 Agustus 2024, sebagaimana tertulis di pengumuman.
Rebalancing ini kemudian akan berlaku efektif mulai 2 September 2024.
Adapun hasil rebalancing indeks yang menjadi acuan Manajer Investasi atau Fund Manager dunia itu cukup memberikan sentimen ke pergerakan harga saham.
Untuk masuk ke dalam index MSCI, sebuah saham harus memenuhi serangkaian kriteria yang mencakup kapitalisasi pasar, tingkat likuiditas yang tinggi, dan aksesibilitas bagi investor internasional.
Sentimen Keberlanjutan IKN
Melesatnya saham WIKA hari ini juga tersengat sentimen atas komitmen Pemerintahan selanjutnya dalam melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk "Melanjutkan, dan jika memungkinkan menyelesaikan" Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pernyataan tersebut menghilangkan ketidakpastian apakah pemimpin yang akan datang akan meninggalkan proyek bernilai miliaran dolar tersebut dari pendahulunya untuk mengejar agenda kebijakannya sendiri.
Prabowo, yang akan dilantik sebagai presiden kedelapan pada Oktober, memperkirakan IKN baru akan ‘Berfungsi’ dalam empat hingga lima tahun ke depan, katanya kepada wartawan pada Senin (12/8/2024) di sela-sela kunjungan ke IKN.
Ia dan Presiden Joko Widodo sedang meninjau Ibu Kota baru menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus yang dijadwalkan akan diadakan di lokasi tersebut.
Presiden yang akan segera menyelesaikan masa jabatannya tersebut telah berusaha meredakan keraguan tentang masa depan proyek senilai US$35 miliar itu sejak Kepala IKN mengundurkan diri pada Juni.
Jokowi terus meningkatkan kunjungan ke lokasi dan mendorong kebijakan baru untuk membangun sebanyak mungkin sebelum masa jabatannya usai.
(fad)