Angkatan Udara AS mendefinisikan pekerjaan Teixeira di Pasukan Cadangan dalam kategori: " mulai dari memperbaiki sumber satu jaringan di markas militer dalam negeri hingga memasang kabel optik di markas luar negeri, para pakar ini menjaga sistem komunikasi berjalan lancar."
Sebelumnya, New York Times melaporkan bahwa Teixeira adalah pemimpin salah satu ruang chat para gamer tempat dokumen itu pertama kali diunggah.
Kebocoran puluhan halaman dokumen ini digambarkan sebagai kebocoran intelijen paling parah dan memalukan dalam satu dekade terakhir.
Dokumen ini diunggah ke salah satu group Discord sebelum menyebar luas di Telegram dan diketahui oleh media.
Presiden Joe Biden sebelumnya mengatakan AS akan segera menangkap pelaku dan menganggap kecil insiden ini.
"Penyelidikan besar-besaran sedang dilakukan saat ini oleh pihak intelijen dan Departemen Kehakiman," kata Biden di Dublin, Irlandia, pada Kamis.
Ketika menjelaskan pelaku insiden ini, Biden mengatakan para penyelidik "hampir menangkapnya tapi saya belum punya jawaban."
"Saya tidak khawatir dengan kebocoran itu," kata Biden. "Saya prihatin hal itu terjadi, tetapi tidak ada hal baru dalam dokumen itu," kata Biden.
Dokumen ini mengungkap penilaian AS terkait invasi Rusia di Ukraina, seperti Ukraina hampir kehabisan rudal dan anti rudal untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia dan juga informasi intelijen tentang Mesir, Korea Selatan, dan Israel.
(bbn)