Logo Bloomberg Technoz

Penarikan Utang Naik 36,6%, Sri Mulyani Akui Cukup Tinggi

Azura Yumna Ramadani Purnama
13 August 2024 11:45

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sudah membukukan surplus per akhir Juli. Penarikan utang pun bertambah.

Pada Selasa (13/8/2024), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan pembiayaan utang sampai akhir Juli tercatat Rp 266,3 triliun. Angka ini setara 41,1% dari target dan melonjak 36,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Tumbuhnya cukup tinggi. Tahun lalu itu justru pembiyaan mengalami penurunan yang luar biasa," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita di kantornya, Jakarta.

Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) netto, lanjut Sri Mulyani, adalah Rp 253 triliun per akhir Juli. Naik 37,5% dibandingkan 7 bulan pertama 2023.

Kemudian penarikan pinjaman secara netto adalah Rp 13,3 triliun. Naik 21,6% dari Januari-Juli tahun lalu.