Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani: Harga Gas Alam & Batu Bara Anjlok, Pengaruh ke APBN

Azura Yumna Ramadani Purnama
13 August 2024 11:15

Aktivitas pengangkutan komoditas batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan. (Dok Bloomberg)
Aktivitas pengangkutan komoditas batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan. (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga komoditas global mengalami volatilitas yang tinggi dan berdampak pada anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) 2024. Salah satunya yakni harga gas alam dan batu bara yang masing-masing masing 26,4% dan 32%.

"Harga komoditas beberapa minyak dan gas secara tradisional berpengaruh ke dalam dan luar negeri, pengaruh ke kompensasi dan subsidi pemerintah. CPO dan batu bara juga berpengaruh langsung ke ekonomi, serta makanan juga terpengaruh oleh harga gandum dan kedelai," papar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBNKita, Selasa (13/8/2024).

Sri Mulyani menyebutkan harga minyak brent sebenarnya meningkat 3,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), naik 3,4% secara tahun berjalan (year-to-date/ytd). Hal ini berarti harganya lebih tinggi dibanding tahun lalu maupun dibanding Januari, relatif membaik.

"Tapi penerimaan pajak dari Migas kemungkinan masih turun, karena di-record berdasarkan harga tahun lalu yang turun, soal lifting juga, nanti terlihat," ujar Sri Mulyani. 

Selanjutnya, harga gas alam mengalami kontraksi sangat dalam, yakni -26,4% (yoy), dan -19,2% (ytd). Harga batubara -32% (yoy), dan -0,3% (ytd). Ini salah satu komoditas penting di Indonesia, tapi harganya jauh lebih rendah dibanding paruh pertama tahun lalu.