Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menyoroti soal kelesuan aktivitas manufaktur. Bendahara Negara menegaskan pemerintah akan bergerak untuk mengatasi hal tersebut.

"Menteri terkait akan melakukan langkah-langkah dan keluarnya dalam bentuk PMK (Peraturan Menteri Keuangan). Entah itu untuk bea masuk, tarif, atau cara lain," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita di kantornya, Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Instrumen bea masuk, lanjut Sri Mulyani, akan berguna untuk melindungi barang dalam negeri dari serangan produk impor. "Menperin dan Mendag sedang dalam proses, apakah perlu Bea Masuk Anti-Dumping untuk proteksi industri dalam negeri," tambahnya. 

Sumber: Kemenkeu

Menurut Sri Mulyani, ada 4 industri yang perlu mendapat perhatian karena pertumbuhannya sangat tipis atau bahkan negatif. Empat industri tersebut adalah mesin dan perlengkapan, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, dan barang dari karet.

"Industri-industri ini yang banyak menyita perhatian karena tertekan oleh banyak hal. Demand-nya masih memadai, tetapi kompetisi dari impor," tuturnya.

Sebelumnya, S&P Global melaporkan aktivitas manufaktur Indonesia yang dicerminkan dalam Purchasing Managers' Index (PMI) sebesar 49,3 pada Juli. PMI di bawah 50 menandakan aktivitas berada di zona kontraksi, bukan ekspansi.

(aji)

No more pages