“Kami telah melakukan persiapan jangka panjang dalam hal pengembangan mobil autonomous ini, baik secara mental ataupun pengembangan sumber daya kami,” ucap Zhang, yang juga bertanggung jawab penuh atas bisnis kendaraan otonom perusahaan.
Didi Neuron, mempunyai tampilan dominan warna putih dengan berbagai kamera dan sensor self-driving, namun tidak tampak dalam acara tersebut. Didi Neuron memiliki panjang 4,5 meter dengan fitur layar tiga buah di depan dan dua buah di belakang. Total kamera dalam satu Didi Neuron berjumlah delapan.
Meng Xing, Chief Operating Officer (COO) unit mobil autonomous perusahaan mendemonstrasikan sebuah robot raksasa yang bisa berputar keluar dari bagasi, serta membantu penumpang memasukkan barang bawaan.
Kabar ini sekaligus memberi sinyal bahwa Didi siap menjadi sorotan atas pengembangan mobil autonomous mereka, usai pada Januari lalu aplikasi utama perusahaan telah kembali ke toko aplikasi domestik di wilayah China. Pengumuman baru ini juga memberi pesan bahwa Didi telah bangkit kembali usai serangkaian penyelidikan dalam setahun terakhir. Kala itu pemerintah Beijing meminta Didi keluar dari pasar saham Amerika Serikat dan mereka kehilangan nilai pasar sekitar US$ 60 miliar.
Uji coba untuk kendaraan otonom telah berlangsung di binis logistik mereka, KargoBot dengan rute Tianjin dan Mongolia sisi dalam. Diketahui per 2021, KargoBot telah meraih pendapatan lebih dari 100 juta yuan atau setara US$ 14,5 juta.
Para eksekutif Didi pada acara Kamis juga meluncurkan sensor lidar dengan tingkat presisi tinggi, bernama Beiyao dan platform komputasi bernama Orca. Ke depan Meng memiliki target 90% komponen taksi autonomous “Robotaxi” bisa diproduksi di dalam negeri China, hingga tantangan pasokan perangkat bisa diatasi.
Regulator telah menetapkan denda kepada perusahaan sebesar US$ 1,2 miliar karena melanggar manajemen data. Beijing memutuskan, apa yang dilakukan Didi telah berpengaruh pada keamanan negara. Founder Didi, Cheng Wei dan Jean Liu, juga dikenai denda 1 juta yuan atas kesalahan tersebut. Jajaran bos Didi tidak hadir dalam acara demo mobil autonomous.
Keberadaan Didi menjadi perusahaan lokal ride-hailing yang mampu ‘menendang’ Uber Technologies Inc. keluar dari China. Ini sejalan dengan upaya pemerintah Beijing dalam memperketat aturan di industri internet sejak tahun 2020.
Relaksasi aturan terhadap Didi menjadi sinyal bahwa Beijing mencoba melunak terdapat perusahaan raksasa, seperti Alibaba Group Holding Ltd. hingga Tencent Holdings Ltd. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya akan memungkinkan Didi untuk mencatatkan kembali sahamnya di Hong Kong.
(bbn)