Logo Bloomberg Technoz

Pasukan Israel terus menggempur Gaza, kali ini dengan operasi militer di Kota Khan Younis. Padahal, komunitas internasional terus mendesak Negeri Bintang Daud untuk menghentikan serangan agar konflik tidak makin parah.

Sementara itu, pasukan Ukraina dikabarkan berhasil menembus perbatasan Rusia di sebelah barat wilayah Kursk. Serangan ini mengejutkan bagi kubu Negeri Beruang Merah, yang membuat kondisi makin panas. Perang Rusia-Ukraina, yang berlangsung lebih dari 2 tahun, belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat.

Dengan statusnya sebagai safe haven, emas biasanya diburu ketika situasi sedang tidak menentu.

Di sisi lain, pernyataan pejabat teras bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve juga mengangkat harga emas. Anggota Dewan Gubernur Michelle ‘Miki’ Bowman menyatakan, suku bunga acuan sudah bisa turun jika syarat-syaratnya terpenuhi.

“Jika data yang ada menunjukkan bahwa inflasi bergerak menuju target 2% secara berkelanjutan, maka akan menjadi layak (appropriate) untuk secara bertahap menurunkan suku bunga acuan. Namun kita harus sabar dan tidak bereaksi berlebihan terhadap 1 data saja,” papar Bowman dalam sambutan di acara yang digelar Kansas Bankers Association, seperti diwartakan Bloomberg News.

Pernyataan Bowman membuat pasar bergerak. Kini, investor menilai kemungkinan penurunan Federal Funds Rate sebesar 50 basis poin (bps) dan 25 bps pada September sama besarnya, yaitu 50-50.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil. Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

(aji)

No more pages