Maria Eloisa Capurro dan Maria Elena Vizcaino - Bloomberg News 

Bloomberg, Pemerintah Ekuador sedang dalam pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) untuk pengajuan plafon kredit sebanyak US$ 1 miliar  atau setara Rp 15 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.000/US$) pasca setelah negara itu dilanda serangkaian bencana, mulai dari gempa bumi, banjir dan tanah longsor dalam beberapa pekan terakhir.

Menteri Keuangan Ekuador, Pablo Arosemena dalam sebuah wawancara di Washington D.C. mengatakan pihaknya sudah memiliki cukup dana untuk kebutuhan pembiayaan tahun ini, namun terbuka opsi untuk menambah sebagai pendanaan terkait bantuan bencana.

“Kami tidak membutuhkan uang saat ini, [namun] kami tidak memiliki uang atau sumber daya lagi untuk disisihkan, tetapi kami selalu memenuhi segala kewajiban,” ujar Pablo Arosemena dilansir dari Bloomberg News, Kamis (13/4/2023).

Ekuador, yang letak geografinya berada di pegunungan vulkanik aktif Andes ini, memang rentan akan bencana letusan gunung berapi serta cuaca ekstrem. Bahkan di beberapa wilayahnya telah terdampak La Nina dan El Nino di tahun ini, seperti disampaikan Pablo Arosemena