Logo Bloomberg Technoz

Minyak Brent Diramal US$82 pada 2025, tetapi Masih Rentan Anjlok

Wike Dita Herlinda
12 August 2024 19:10

Operator anjungan minyak Pengeboran Presisi memasang pemandu bit di lantai anjungan minyak Royal Dutch Shell Plc/Bloomberg-Matthew Busch
Operator anjungan minyak Pengeboran Presisi memasang pemandu bit di lantai anjungan minyak Royal Dutch Shell Plc/Bloomberg-Matthew Busch

Bloomberg Technoz, Jakarta - BMI, lengan riset Fitch Solutions, memproyeksikan harga minyak mentah Brent akan bertengger pada rerata US$85/barel pada 2024, sebelum turun menjadi US$82/barel tahun depan.

Meski demikian, BMI memperingatkan masih ada risiko substansial yang berpotensi memangkas harga minyak acuan dunia tersebut lebih dalam. Terlebih, kontrak Brent bulan depan saat ini diperdagangkan sekitar US$77/barel, setelah mencapai titik terendah year to date (ytd) senilai US$76,3/barel pada penutupan 5 Agustus.

“Aksi jual stok minyak di pasar terus terjadi, meskipun terjadi peningkatan ketegangan yang signifikan di Timur Tengah. Hal ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran atas kesehatan ekonomi global,” papar BMI dalam laporannya, Senin (12/8/2024).

“Kami akan meninjau prospek harga kami pada akhir bulan dan, jika tidak ada tanda-tanda yang jelas tentang eskalasi menuju konflik regional di MENA [Middle East and North Africa/Timur Tengah dan Afrika Utara], kami akan berupaya merevisi perkiraan kami ke bawah.”

Hari ini, minyak mentah Brent naik 0,7% menjadi US$80,23/barel pada pukul 10:01 pagi di London. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) menguat 1% menjadi US$77,62/barel.

Pergerakan harga minyak dunia sampai dengan 12 Agustus 2024./dok. Bloomberg