Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan penggunaan kapal DDF akan memaksimalkan produksi gas dalam negeri dan tidak bergantung terhadap minyak bumi yang harganya makin tinggi.
"Kalau kita lihat sekarang, dengan konstelasi geopolitik yang ada, hargannya [minyak] itu bisa dikontrol dan tidak akan mungkin turun di bawah US$70 per barel lagi," pungkasnya.
Sebagai informasi, DDF crew boat adalah kapal dengan mesin diesel yang dimodifikasi sehingga mesin tersebut bisa berjalan dengan campuran bahan bakar diesel dan natural gas.
Teknologi ini tidak sepenuhnya menghilangkan penggunaan bahan bakar diesel, tetapi akan mengurangi pemanfaatan diesel. Tabung LNG akan diletakkan pada kompartemen tangki bahan bakar.
Dari hasil studi PHM, potensi optimasi dari pemanfaatan DDF tersebut akan mengurangi penggunaan bahan bakar diesel sekitar 6.050 kiloliter per tahun untuk 10 crew boat yang beroperasi di offshore WK Mahakam, dan berpotensi mengurangi biaya operasional sebesar US$4,1 juta per tahun.
(dov/wdh)