Logo Bloomberg Technoz

Pembicaraan Baru

AS, Qatar, dan Mesir pekan lalu menyerukan putaran baru pembicaraan gencatan senjata Gaza pada 15 Agustus, upaya untuk menyelesaikan negosiasi yang telah lama menemui jalan buntu antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung selama lebih dari 10 bulan.

Hamas telah menolak proposal tersebut, dengan mengatakan bahwa diskusi harus berpusat pada pelaksanaan rencana-rencana sebelumnya.

Pejabat di Israel, yang telah setuju untuk menghadiri pembicaraan Kamis meskipun tempatnya belum diumumkan, mengatakan bahwa rencananya mediator Arab akan memberikan pengarahan kepada Hamas setelahnya. Orang tersebut meminta untuk tidak disebutkan namanya karena membahas masalah pribadi.

Hamas memicu perang Gaza ketika para militannya menyerbu Israel pada 7 Oktober, dan Hizbullah Lebanon serta Houthi yang berbasis di Yaman terlibat dalam pertempuran tembak-menembak sebagai bentuk solidaritas. Ketiga kelompok tersebut disponsori oleh Iran dan ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS

Austin dan Gallant membahas "upaya untuk menangkal agresi oleh Iran, Hizbullah, dan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di seluruh wilayah" dan kemajuan menuju gencatan senjata serta pembebasan para sandera yang ditahan di Gaza, demikian menurut pernyataan Departemen Pertahanan AS.

Kantor Gallant memainkan "inter-operabilitas" sistem militer Israel dan AS, yang mengindikasikan bahwa kedua negara akan bertempur sebagai front persatuan.

Putaran-putaran pembicaraan gencatan senjata sebelumnya telah tertunda sebagian karena tekad Israel untuk melanjutkan pertempuran setelah jeda untuk memastikan Hamas benar-benar hancur.

Hamas menuntut penarikan total Israel dari wilayah pesisir Palestina yang telah mereka kuasai sejak tahun 2007, yang kini sebagian telah hancur akibat perang selama berbulan-bulan. Poin-poin penting lainnya termasuk jumlah sandera yang siap dibebaskan oleh Hamas dan kapan, serta tahanan Palestina mana yang akan ditawarkan sebagai gantinya.

Kesepakatan yang menawarkan penangguhan hukuman kepada Hamas bisa jadi cukup untuk membujuk Iran dan kelompok-kelompok proksi untuk menunda serangan yang mereka janjikan. Namun, media Israel berspekulasi bahwa pembalasan atas pembunuhan tersebut mungkin akan terjadi sebelum perundingan gencatan senjata dijadwalkan untuk dimulai.

"Ini adalah hari-hari yang menentukan," surat kabar Israel, Maariv, mengutip Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mengatakan kepada para anggota kabinetnya, dan menambahkan bahwa ia menginstruksikan agar mereka tidak membicarakan kebuntuan tersebut di depan umum. Kantor Netanyahu tidak segera memberikan komentar atas laporan tersebut.

Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, mendesak Barat untuk menahan Israel dalam percakapan dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada Minggu, menurut Kantor Berita Republik Islam Iran yang dikelola pemerintah.

"Standar ganda Amerika Serikat dan beberapa negara Barat telah membuat rezim Zionis semakin kurang ajar," ujar Pezeshklan seperti dikutip.

(bbn)

No more pages