“Salah satu strategi yang dilakukan Bank Mandiri untuk menjaga pertumbuhan tersebut antara lain melalui pengembangan teknologi dan digitalisasi, penguatan kolaborasi, memaksimalkan potensi ekonomi di wilayah, serta peningkatan kualitas aset dan manajemen risiko,” kata Rudi.
Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13,89% YoY menjadi Rp 1.143,23 triliun secara bank only, yang ditopang oleh dana murah atau current account saving account (CASA). CASA naik 19,78% menembus Rp 892,69 triliun per Februari. Rasio CASAmencapai 78,08% pada periode yang sama secara bank only.
Sementara hasil kredit UMKM Bank Mandiri secara bank only Rp 115,97 triliun, meningkat 10% dari posisi tahun sebelumnya. Sektor usaha mikro mencatatkan angka kredit Rp 69,68 triliun, bertumbuh lebih dari 4,6 kali lipat.
Demi terus menumbuhkan segmen kredit UKMKM, Rudi mengatakan, pihaknya menerapkan strategi pemetaan atau segmentasi pasar calon debitur khususnya pelaku UMKM. “Dalam melakukan pemetaan tersebut, kami juga menerapkan kredit scoring yang mengacu pada risk appetite perseroan Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kredit yang mungkin timbul di kemudian hari,” terangnya.
(krz/wep)