Ongkos Logistik Bengkak, Eksportir RI Pilih Fokus ke India dkk
Pramesti Regita Cindy
12 August 2024 14:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan pengusaha memiliki pandangan pesmistis terhadap prospek kinerja ekspor nonmigas Indonesia, setidaknya hingga setahun ke depan, seiring dengan makin mahalnya biaya logistik untuk aktivitas perdagangan internasional.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia Benny Soetrisno mengatakan volume bersih atau neto ekspor cenderung mengecil akibat berbagai intrik geopolitik global, yang mengganggu kegiatan perniagaan. Walhasil, eksportir pun akan cenderung mengerucutkan tujuan pengapalannya ke negara-negara yang lebih mudah dijangkau dengan permintaan yang masih tinggi, seperti India.
"Bagaimana dengan [dampak ke] ekspornya? Untuk ekspor ini sekarang kan banyak gangguan geopolitik. [Perang] Ukraina belum selesai, terus ditambah lagi Gaza juga makin memanas. Akibatnya, Terusan Suez ditutup sehingga ongkos logistik jadi naik," jelas Benny saat dihubungi, dikutip Senin (11/8/2024).
Benny menceritakan kenaikan harga minyak mentah akibat tensi geopolitik di Timur Tengah juga berimbas pada meningkatnya biaya pengapalan barang ke wilayah Pasifik, yang pada akhirnya dapat menurunkan volume ekspor.
Sayangnya, dia tidak memerinci kalkulasi kenaikan ongkos logistik yang selama ini diderita eksportir Indonesia, berikut potensi biaya logistik ke depannya.