Bloomberg Technoz, Balikpapan - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan unit Crude Distillation Unit (CDU) IV di Balikpapan, Kalimantan Timur sudah kembali beroperasi usai kejadian kebakaran pada Sabtu (25/5/2024).
Direktur Utama PT KPI Taufik Adityawarman mengatakan operasional CDU IV sudah kembali dilakukan sejak Minggu (28/7/2024) dengan kapasitas 160.000 barel per hari atau barrel oil per day (BOPD).
“Bertahap, saat ini masih 160.000 BOPD,” ujar Taufik saat ditemui di kantor Kilang Pertamina Balikpapan, Minggu (11/8/2024).
Taufik mengatakan, kapasitas CDU IV setelah revamping –yang merupakan bagian dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan – bakal memiliki kapasitas 300.000 BOPD.
Namun, kapasitas CDU IV baru bisa ditingkatkan menjadi 300.000 BOPD bila unit pendukungnya –seperti Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) – rampung.

RFCC sendiri merupakan unit pendukung untuk mengolah residu dan menghasilkan produk dengan nilai tambah, seperti bensin, gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG), dan propylene. Produk bensin yang dihasilkan akan memenuhi spesifikasi Euro 5 dan memiliki nilai oktan (RON) 92.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan nilai investasi proyek RDMP Balikpapan di Kalimantan Timur mencapai US$7,4 miliar (atau setara Rp117,8 triliun asumsi kurs saat ini).
Perinciannya, US$4,3 miliar berasal dari ekuitas, sedangkan US$3,1 miliar diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).
Arifin mengatakan, saat ini kemajuan dari RDMP tersebut sudah lebih dari 91%. Targetnya, proyek ini bisa diselesaikan pada September 2025.
“September 2025 batas akhir. Kita harap jangan terlambat. Ya harus ada target tenggat, karena kita tidak mau proyek ini terlambat. Dengan demikian, output yang sudah kita targetkan mundur. Kalau additional income, efisiensi bisa kita lakukan. Kalau terlambat kan kita loss,” ujar Arifin dalam kunjungan kerja ke Proyek RDMP Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (11/8/2024).
(dov/wdh)