Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi melakukan petakkan batu pertama (groundbreaking) Istana Wakil Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser, Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024).

Groundbreaking Istana Wakil Presiden ini merupakan bagian dari rangkaian peletakan batu pertama investasi tahap ketujuh di IKN dan direncanakan selesai sebelum upacara HUT RI pada 17 Agustus 2025.

Menyitir dari berbagai sumber, konsep Istana Wapres di IKN yakni Huma Betang Uma yang artinya Rumah Panjang Ibu dalam bahasa Dayak. Luas total lahan 148,417 meter persegi, atau 14,8 hektare, luas total bangunan 32.061 meter persegi dengan nilai proyek Rp1,45 triliun.

Dalam sambutannya, Ma'ruf menegaskan pembangunan IKN bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, melainkan cerminan dari visi besar untuk menciptakan pusat pemerintahan yang modern, berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi pada masa depan.

"IKN menjadi simbol dari tekad kita untuk merajut keberagaman dalam persatuan dan memastikan bahwa setiap sudut Nusantara mendapat perhatian yang setara dalam pembangunan nasional," ujar Ma'aruf dikutip dari Sekretariat Wapres.

Wakil Presiden Maruf Amin ( Dok Sekretariat Kabinet )

Lebih lanjut, Ma'ruf juga menekankan IKN dirancang dengan visi jangka panjang untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh ibu kota sebelumnya —yakni Jakarta — seperti kepadatan penduduk, kemacetan, dan kerusakan lingkungan.

Selain itu, IKN diharapkan mampu menjadi pusat inovasi, pendidikan, dan budaya, serta menjadi magnet bagi investasi, pertumbuhan ekonomi, dan pendorong pemerataan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.

"Pada hari ini, kita bersyukur dapat menjadi saksi sejarah pembangunan negeri kita. Pembangunan Istana Wakil Presiden di IKN adalah langkah penting dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan," kata Ma'ruf Amin. 

"Lebih dari itu, istana ini harus menjadi sumbu perubahan dan tempat lahirnya berbagai kebijakan penting yang menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, dirinya lantas menyampaikan sejumlah pesan penting dalam pembangunan Istana Wakil Presiden di IKN.

Pertama, pentingnya mengedepankan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan dalam setiap tahap pembangunan. Dia menekankan agar penggunaan teknologi hijau dan material berkelanjutan diutamakan sehingga istana ini tidak hanya bagus secara fisik tetapi juga harmonis dengan alam dan masyarakat sekitar.

Kedua, menekankan kualitas tinggi dalam setiap aspek pembangunan, baik dari segi material konstruksi maupun desain, sembari mengingatkan pentingnya pengawasan yang ketat untuk memastikan proses konstruksi berjalan sesuai perencanaan.

Ketiga, transparansi dan akuntabilitas harus dijaga selama proses pembangunan. "[Saya] meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga integritas, dan bekerja dengan penuh tanggung jawab, pastikan proyek ini bebas dan segala bentuk penyimpanan dan penyelewengan," tegasnya.

(prc/wdh)

No more pages