Dia menjelaskan GPU, sebagai pemasok kelistrikan pesawat biasanya terletak di area parkir pesawat dan dihubungkan ke pesawat dengan menggunakan kabel listrik yang terpasang di konektor pada pesawat.
GPU memberikan pasokan daya listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan sistem-sistem listrik di dalam pesawat, seperti sistem penerangan, pendingin udara dan sistem avionik.
Dalam operasinya, jelas Danang, GPU dikendalikan oleh operator ground handling dan bukan oleh awak pesawat. Operator ground handling bertanggung jawab untuk memastikan GPU berfungsi dengan baik dan pasokan daya listrik yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pesawat.
“Oleh karena itu, terdapat komunikasi yang baik antara operator ground handling dan awak pesawat untuk memastikan pasokan daya listrik yang disediakan oleh GPU memenuhi standar keamanan dan keselamatan yang diperlukan untuk mengoperasikan pesawat dengan aman dan efisien. Batik Air selalu mengutamakan rasa kenyamanan setiap tamu dan awak pesawat,” ujarnya.
Batik Air menegaskan pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LBS dalam kondisi prima, laik dan aman dioperasikan. Kendala yang terjadi pada ketidakmaksimalan kinerja GPU telah diatasi dengan segera dan tidak mempengaruhi keselamatan penerbangan.
Batik Air dan mitra ground handling memastikan kondisi GPU supply electrical bekerja dengan baik dalam memastikan keandalan pasokan daya listrik pada pesawat saat parkir di darat, langkah yang dilakukan yaitu mempercepat proses penanganan.
“Batik Air dan mitra ground handling segera memberikan perhatian dan respons yang cepat dalam menangani masalah yang terjadi pada GPU sehingga pesawat dapat segera beroperasi secara normal,” lanjutnya.
Lebih lanjut, perusahaan memastikan tim teknisi memeriksa dan mengevaluasi masalah pada GPU dan melakukan perbaikan atau penggantian peralatan yang rusak atau bermasalah, sehingga memastikan pesawat dapat beroperasi optimal menurut standar operasional prosedur (SOP) ketika di bandar udara.
Ini bukan pertama kalinya penerbangan Lion Air Group didera isu gangguan teknis berupa malfungsi AC. Pada 21 Maret 2023, gangguan teknis sistem pendingin udara juga terjadi pada pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-737 rute Denpasar—Jakarta.
Gangguan teknis tersebut membuat penumpang tidak nyaman selama penerbangan, bahkan beberapa di antaranya mengalami dehidrasi. Pesawat membawa 179 penumpang dan 6 kru itu lepas landas pukul 17:55 WITA dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan akhirnya mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 18:40 WIB.
Menanggapi isu tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni memberikan teguran kepada Super Air Jet atas permasalahan tersebut. Selain itu, akan dilakukan inspeksi lebih lanjut untuk memastikan pesawat yang mengalami gangguan teknis itu aman digunakan kembali.
(wdh/ezr)