Tahun lalu, CEO Bursa Efek London Julia Hoggett mengatakan pembatasan gaji eksekutif menghambat upaya perusahaan untuk menarik talenta-talenta terbaik, dan juga mengurangi daya tarik Kota London pasca-Brexit.
Kenaikan 2% untuk CEO Inggris dibandingkan dengan kenaikan tahunan sebesar 12,5% dalam rata-rata gaji CEO untuk perusahaan S&P 500, dengan pengajuan proxy pada tahun 2024, menurut penyedia data ISS-Corporate, sebuah divisi dari Institutional Shareholder Services.
Kenaikan terbaru di Inggris mencerminkan sejumlah kecil perusahaan yang memberikan penghargaan gaji besar, daripada kenaikan besar secara keseluruhan, kata Luke Hildyard, Direktur High Pay Centre.
Pascal Soriot, CEO perusahaan farmasi obat AstraZeneca Plc, adalah peraih gaji tertinggi FTSE 100 tahun lalu setelah menerima total £16,9 juta (sekitar Rp343,8 miliar). CEO Astra sebelumnya mengatakan bahwa gajinya tidak sebanding dengan para kepala perusahaan farmasi di AS dan di tempat lain.
Salah satu pemegang saham terbesar produsen obat ini mengatakan bahwa ia yakin Soriot “dibayar sangat rendah.”
Nama-nama lain yang masuk dalam daftar termasuk CEO Relx Plc Erik Engstrom, yang menghasilkan 13,6 juta poundsterling (sekitar Rp276 miliar), dan CEO Rolls-Royce Holdings Plc Tufan Erginbilgic, yang mengumpulkan jumlah yang sama.
(bbn)
