Logo Bloomberg Technoz

Valuta Asia Tertekan, Rupiah & Ringgit Melemah Terdalam

Tim Riset Bloomberg Technoz
12 August 2024 09:10

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka makin melemah, sesuai prediksi, pada pembukaan perdagangan pekan ini. Rupiah spot makin terperosok ke level Rp15.953/US$, mencerminkan pelemahan 0,18% dibanding posisi penutupan pekan lalu, seperti ditunjukkan data realtime Bloomberg.

Pelemahan rupiah di awal transaksi perdagangan pagi ini sejalan dengan tekanan yang juga dialami oleh mayoritas mata uang Asia. Ringgit Malaysia menjadi valuta dengan penurunan terdalam 0,27%, disusul oleh rupiah 0,18%, lalu won Korea 0,12%, juga yuan China 0,08%. Sejauh ini baru dong Vietnam dan rupee India yang masih menguat terbatas terhadap dolar AS. 

Rupiah sepertinya masih terbebani sinyal penurunan bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dalam lelang terakhir diikuti oleh penurunan instrumen moneter lain seperti Sekuritas Valas (SVBI) juga Sukuk Valas (SuVBI). 

Penurunan bunga SRBI mengikis animo asing masuk di mana pada pekan lalu, periode transaksi 5-8 Agustus, asing membukukan posisi jual bersih di SRBI senilai Rp1,28 triliun. Sementara arus masuk asing di surat utang RI juga belum terlalu besar, di kisaran Rp2,24 triliun dan di saham Rp650 miliar. 

Pelaku pasar pekan ini juga mencermati rilis berbagai data penting yang akan mempengaruhi pergerakan pasar global. Yang terutama adalah data inflasi AS.