Logo Bloomberg Technoz

IHSG Berpotensi Mixed, Wait and See Inflasi AS dan The Fed

Muhammad Julian Fadli
12 August 2024 08:45

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (IHSG). (Bloomberg Tachnoz/ Andrean Kristianto)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (IHSG). (Bloomberg Tachnoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin 12 Agustus 2024, berpotensi bergerak bervariasi (mixed), wait and see atas respons pasar terhadap data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat, sebagai petunjuk dan arah suku bunga The Fed selanjutnya. Juga terhadap pidato dan komentar sejumlah pejabat tinggi Bank Sentral AS pekan ini.

Pada perdagangan pekan kemarin hingga Jumat 9 Agustus, IHSG tertekan di zona merah dengan kehilangan 51,12 poin, atau melemah 0,7% dan menutup perdagangan di level 7,256.

Analisis Teknikal IHSG Senin 12 Agustus 2024 (Riset Bloomberg Technoz)

Secara teknikal IHSG berpotensi terkoreksi lebih dahulu menuju support pada area level 7.225–7.200. Jika tetap kuat berada di atas support tersebut, pergerakan IHSG akan rebound dan melanjutkan trend kenaikan dengan target penguatan terdekat pada level 7.300–7.340, sebagai resistance potensial.

Untuk resistance selanjutnya ada level yang amat menarik pada level 7.380 yang jadi target paling optimis. Sementara apabila IHSG gagal bertahan, support selanjutnya pada level 7.170 yang tercermin di dalam time frame daily.

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Tanda-tanda wait and see pasar saham mulai kembali hadir usai pekan lalu investor ‘Panic Selling’ mencermati Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan melakukan pemotongan suku bunga yang agresif secara cepat dan tajam untuk mencegah resesi yang dalam di Negara Adidaya AS.