Nilai rupiah saat ini dinilai masih overvalued hingga 2% berdasarkan NEER, menurut kajian Bahana Sekuritas. Nilai wajar rupiah ada di kisaran Rp16.221/US$.
Pekan lalu, rupiah membukukan penguatan mingguan 1,7%, menjadi valuta terbaik di Asia mengalahkan peso 1,39% dan dolar Taiwan 1,22%.
Asing lepas SRBI
Asing kembali melepas Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) di tengah penurunan bunga yang berlanjut. Bahkan, BI juga mulai memangkas bunga instrumen moneter lain yaitu Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) serta Sukuk Valas (SuVBI).
Dalam lelang Jumat lalu, Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga SRBI dalam lelang rutin Jumat pekan lalu. Tingkat bunga diskonto SRBI-12 bulan turun ke 7,23%, disusul tenor 9 bulan di 7,16% dan tenor 6 bulan di 7,05%.
Itu adalah penurunan berturut-turut dalam tiga lelang terakhir. Pada lelang 2 Agustus lalu, bunga diskonto ada di kisaran 7,24% untuk tenor 12 bulan.
Animo pemodal dalam lelang SRBI juga susut, hanya Rp19,65 triliun. Anjlok 34% dibanding lelang SRBI sebelumnya yang mencapai permintaan Rp29,91 triliun.
BI juga memangkas bunga SVBI juga SuVBI untk tenor 1 bulan sebesar 15 bps ke 5,55%, dari posisi tertinggi sebelumnya di 5,70%.
Lesunya lelang SRBI serta bunga diskonto yang terus turunnya bunga instrumen tenor pendek, mempengaruhi animo asing masuk.
Arus modal asing pekan lalu masih kecil. Berdasarkan data BI, mengacu pada data transaksi 5-8 Agustus, asing membukukan beli bersih Rp1,62 triliun terdiri atas beli neto Rp2,24 triliun di SBN lalu Rp650 miliar di saham dan jual neto Rp1,28 triliun di SRBI.
Alhasil, sepanjang tahun ini hingga 8 Agustus, nonresiden tercatat jual neto Rp21,75 triliun di pasar SBN, beli neto Rp174,51 triliun di SRBI dan Rp0,66 triliun di pasar saham.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah masih akan berpotensi melemah dengan koreksi terdekat menuju level Rp15.940/US$ yang merupakan level support usai gagal mendekati MA-200. Target pelemahan selanjutnya akan tertahan di Rp15.970/US$.
Apabila kembali break kedua support tersebut, berpotensi melemah lanjutan dengan menuju level Rp16.000/US$ sebagai support terkuatnya.
Jika nilai rupiah terjadi penguatan hari ini, resistance menarik dicermati pada level Rp15.900/US$ dan selanjutnya Rp15.850/US$.
Adapun dalam sepekan perdagangan, atau dalam tren jangka menengah (Mid-term) rupiah masih memiliki potensi penguatan optimis lanjutan ke MA-200 ke level Rp15.870/US$.
(rui)