Logo Bloomberg Technoz

Asing Jual SRBI, Rupiah akan Hadapi Tekanan Lanjutan

Tim Riset Bloomberg Technoz
12 August 2024 07:46

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah diperkirakan bergerak melemah dalam kisaran terbatas mengawali pekan ini. Setelah reli penguatan tujuh hari beruntun telah terjegal pada Jumat pekan lalu, gerak rupiah hari kemungkinan belum terlalu leluasa dan secara teknikal berpotensi makin melemah.

Melihat sinyal di pasar offshore pagi ini, terlihat rupiah NDF bergerak di kisaran Rp15.934-Rp15.949/US$, level yang tidak terlalu jauh dari posisi penutupan di pasar spot pekan lalu di Rp15.925/US$. Sementara, indeks dolar AS pagi ini masih terpantau stabil di 103,16.

Di pasar Asia pagi ini, terlihat pergerakan mata uang kawasan juga terbatas. Di mana won Korea dibuka lemah 0,02%, sedangkan yuan offshore juga turun 0,03%. Sementara yen Jepang melemah 0,22% ke 146,94 per dolar AS.

Gerak rupiah cukup banyak dipengaruhi oleh yen Jepang. Yen memberi bobot 12% dalam keranjang nilai tukar efektif (Nominal Effective Exchange Rate/NEER), terbesar kedua setelah yuan Tiongkok.

Dengan kata lain, Japanese yen memiliki pengaruh besar terhadap fluktuasi rupiah, bahkan lebih besar dibandingkan euro, dolar Amerika dan dolar Singapura, mengingat besarnya perdagangan RI dengan Jepang.