Logo Bloomberg Technoz

Perlukah Hindari Saham-Saham Jepang Usai Rp17,6 Ribu T 'Menguap'?

News
11 August 2024 12:00

Tokyo Stock Exchange alami penuruna PE Ratio saat Black Monday kemarin.
Tokyo Stock Exchange alami penuruna PE Ratio saat Black Monday kemarin.

Hideyuki Sano dan Aya Wagatsuma—Bloomberg News

Bloomberg,  Pasar Ekuitas Jepang merosot sebesar US$1,1 triliun (sekitar Rp17.600 triliun) karena mereka memulai bulan Agustus dengan rekor kerugian selama tiga hari. Menarik untuk mengulas peristiwa hura-hara di pasar ekuitas Senin kemarin dan masa depan Bursa Jepang di masa mendatang.

Para investor yang punya keyakinan bullish, hal ini memberikan alasan baru untuk membeli saham-saham yang telah menjadi salah satu perdagangan terpanas di tahun 2024.

Sekotr saham yang paling terpukul justru telah melonjak paling tinggi, sehingga menurunkan harga ke level yang lebih menarik. Kampanye peningkatan valuasi telah meningkatkan daya tarik internasional saham Jepang. Beberapa gejolak telah dihapus dari pasar yang sekarang bernilai US$6,1 triliun tersebut.

Keputusan kenaikan suku bunga Bank of Japan yang tiba-tiba bulan lalu mengejutkan para trader. Bank sentral kemudian menindaklanjuti dengan komentar bahwa mereka tidak akan mengetatkan suku bunga secepat itu untuk menghindari risiko gejolak pasar lebih lanjut.