Rekaman yang diambil dengan kamera sirkuit tertutup ini menunjukkan salah satu gadis berpegangan pada kotak persimpangan jalan sebelum diseret berlutut oleh empat petugas wanita, yang mengenakan baju berwarna hitam, menuju sebuah mobil polisi.
Dalam sebuah wawancara di bulan Juni, Behrouz-Azar mengkritik polisi moralitas, dengan menyatakan bahwa unit tersebut telah gagal mencapai tujuan awal.
Behrouz-Azar menyatakan perlu ditinjau ulang secara komprehensif dan bahwa dari perspektif moral, Islam dan nasional, “tidak ada yang harus puas” dengan praktik penegakan hukum yang dilakukan oleh unit tersebut.
Komitmen Pezeshkian untuk mereformasi moralitas polisi merupakan fokus utama dari kampanye kepresidenannya, yang mencerminkan ketidakpuasan yang meluas terhadap aparat penegak hukum.
Namun, meskipun ia telah menjanjikan perubahan, dirinya tidak secara eksplisit berjanji untuk membubarkan unit tersebut.
Kematian Mahsa Amini, 22 tahun, pada tahun 2022 ketika berada dalam tahanan polisi moralitas memicu protes nasional selama berbulan-bulan.
Morality police attacks a woman not wearing hijab in a car. Watch her fight back despite getting punched in the face.
— Omid Djalili (@omid9) August 28, 2023
To the undecided men: choose a side. And for the sake of humanity make interventions. This woman is all women of Iran. You’d do well to support them. pic.twitter.com/RelK3sR5HH
Setelah demonstrasi, unit ini ditarik sementara dari jalanan, tetapi dipekerjakan kembali beberapa bulan kemudian di bawah ulama garis keras Ebrahim Raisi, yang kematiannya dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei memicu pemilihan umum mendadak.
Ribuan orang ditangkap dan ratusan lainnya tewas selama kerusuhan pada tahun 2022, termasuk setidaknya tujuh eksekusi yang diketahui dilakukan terhadap para pengunjuk rasa, menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia.
(bbn)