Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebut kesepakatan membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilkada DKI merupakan bagian dari ijtihad. PKS tinggal hitungan hari meninggalkan Anies Baswedan.

"(mengusung Anies) sampai kemarin kursi belum terpenuhi, maka DPP memiliki ijtihad untuk membuat opsi-opsi lainnya," kata Jubir PKS, M Khalid dalam konferensi pers di DPP PKS, Sabtu (10/8/2024).

Dalam pengertian umum,  ijtihad merupakan bagian dari rembuk ulang terhadap suatu perkara. Hal ini dilakukan ketika sekelompok orang menghadapi perkara yang mengandung kesulitan.

"Salah satunya adalah kita bangun komunikasi dengan KIM," ujar Khalid menegaskan.

Khalid mengklaim dukungan terhadap Anies-Sohibul memiliki tenggat waktu hingga 5 Agustus. Hingga saat ini, baru 18 kursi yang dimiliki. Masih kurang empat kursi untuk mencalonkan pasangan di Pilkada DKI.

"Kita sekarang memperdalam, kaji, dan eksplorasi opsi kedua dari pimpinan partai KIM. Kami akan terus berdialog, juga mendengarkan aspirasi dari warga," kata Khalid.

Dalam catatan Bloomberg Technoz, tidak ada kepastian politik yang diumumkan PKS hari ini. Khalid sebelumnya memang menegaskan bahwa PKS telah memutuskan bahwa satu hal yang pasti adalah kadernya, Mohamad Sohibul Iman harus ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta, baik sebagai calon gubernur (Cagub) atau calon wakil gubernur (Cawagub). 

"Sebagai partai pemenang di Jakarta, DPP PKS sudah memutuskan bahwa kadernya harus ikut dalam kontestasi pilkada Jakarta baik sebagai Cagub atau Cawagub" ujar Kholid dalam keterangannya, Kamis (8/8/2024). 

Meskipun memiliki kursi terbanyak di Jakarta, PKS tidak dapat sendirian mengusung calon di Pilkada Jakarta. Pasangan Anies-Sohibul Iman masih membutuhkan 4 kursi lagi agar dapat mencalonkan diri sebagai pasangan calon.

(ibn/ain)

No more pages