Logo Bloomberg Technoz

Faktor Pertamina Naikkan Harga Pertamax: Dolar dan ICP Naik

Sultan Ibnu Affan
10 August 2024 09:45

Petugas melakukan ukur ulang isi BBM di SPBU 34-15137 Rest Area Tol Tangerang - Jakarta, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petugas melakukan ukur ulang isi BBM di SPBU 34-15137 Rest Area Tol Tangerang - Jakarta, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga membeberkan ihwal sebab kembali menaikkan harga bahan baka minyak (BBM) nonsubsidinya pada awal Agustus tahun ini secara bertahap. Itu dilakukan seiring dengan naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP). 

Pada 2 Agustus, Pertamina resmi menaikkan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Pertamax Green 95 dan Dex Series direntang Rp550 hingga Rp1.100/liter. Lalu, pada hari ini, Sabtu, 10 Agustus, harga Pertamax juga ikut dinaikkan menjadi Rp13.700/liter dari sebelumnya, Rp12.950.

"Penyesuaian harga BBM nonsubsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika (US$)," ujar Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam keterangan resminya.

Meski demikian, Heppy mengatakan, penyesuaian harga tersebut diklaim tetap mempertimbangkan stabilitas ekonomi serta mempertimbangkan daya beli masyarakat.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya juga tercatat terus melakukan penyesuaian harga ICP.