“Dengan pemilihan ini, Turki akan memberikan pesan kepada Barat. Bangsa ini tidak lagi memikirkan reaksi Barat saat memerangi terorisme atau menentukan kebijakan ekonominya. Barat mengatakan bahwa itu melawan Erdogan. Sikap bermusuhan mereka terhadap Erdogan adalah sikap bermusuhan terhadap bangsa saya – bangsa saya akan menggagalkan plot ini pada 14 Mei,” kata Erdogan. 

Di bawah kepemimpinan Erdogan, Turki masih menjegal upaya Swedia bergabung ke NATO, karena negara tersebut menunjukan solidaritas terhadap pendukung separatis militan Kurdi dan menentang AS atas pembelian sistem pertahanan udara Rusia yang dianggap sebagai ancaman bagi pesawat NATO.

Erdogan juga menyatakan minat untuk bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai, yang didirikan oleh Rusia dan China sebagai saingan NATO, yang menyebut kedua negara tersebut sebagai ancaman keamanan.

(bbn)