Serangan yang membayangi akan muncul sebagai tanggapan atas pembunuhan komandan militer tertinggi Hizbullah, Fu'ad Shukr, oleh Israel pekan lalu di Lebanon. Keesokan harinya, Israel secara luas diyakini telah membunuh pemimpin politik Hamas di Teheran. Israel tidak mengonfirmasi maupun menyangkal keterlibatannya dalam insiden tersebut.
Pada hari-hari berikutnya, negara-negara di seluruh dunia mengamati dengan seksama wilayah tersebut.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengadakan pertemuan luar biasa pada Rabu di tingkat menteri luar negeri untuk membahas konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung. Pertemuan yang diadakan di Jeddah, Arab Saudi, menghasilkan rancangan komunike akhir yang "mengutuk tindakan Israel" dan menegaskan kembali solidaritas terhadap perjuangan Palestina.
Salah satu sorotan penting dalam komunike tersebut adalah kutukan terhadap pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas dan mantan Perdana Menteri Palestina, di Teheran. OKI menyatakan Israel bertanggung jawab atas tindakan ini, dan menyebutnya sebagai "kejahatan keji dan pelanggaran terhadap hukum internasional dan Piagam PBB."
Organisasi itu memperingatkan bahwa tindakan Israel semacam itu "merusak" keamanan dan stabilitas regional. Minggu ini, Presiden Joe Biden dan diplomat utamanya, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, telah melakukan sejumlah pembicaraan dengan para mitranya di Timur Tengah. Mereka masing-masing telah melakukan banyak pembicaraan dengan para pemimpin dan menteri luar negeri Yordania, Qatar, dan Mesir dengan pesan de-eskalasi.
(red/ros)