"Hal lain yang perlu ditekankan bahwa kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dari Badan Pangan Nasional ke Bulog, itu berfungsi untuk jaring pengaman bagi sedulur petani. Jadi sebisa mungkin harga gabah tidak boleh sampai jatuh di bawah HPP itu. Bapak Presiden Joko Widodo pun selalu menekankan hal ini, agar petani tidak merugi, pedagang bisa untung, dan masyarakat senang saat berbelanja," tekannya.
Berdasarkan data BPS, rerata harga Gabah Kering Panen (GKP) dengan kadar air 19,95 persen di tingkat petani pada Juli 2024 mencapai Rp6.497/kg, meningkat signifikan dibandingkan harga pada April 2024 yang sempat menyentuh Rp5.686/kg. Hingga 3 Agustus, Bulog telah berhasil menyerap 777 ribu ton beras dari produksi dalam negeri.
Selain itu, Arief juga menambahkan bahwa pemerintah melalui Bapanas terus melaksanakan berbagai program intervensi, termasuk program bantuan pangan (banpang) beras bagi masyarakat berpendapatan rendah.
"Bantuan beras 10 kilo per masing-masing keluarga penerima telah kembali pemerintah jalankan bersama Bulog di Agustus ini. Nanti Oktober dan Desember juga," tuturnya.
Program banpang beras ini, yang telah berlangsung selama tujuh bulan di tahun 2023, terbukti efektif dalam menekan inflasi beras, yang sempat mencapai 5,63% di September 2023, namun turun menjadi 0,48% pada Desember 2023 setelah program berjalan.
Di tahun 2024, inflasi beras yang tercatat cukup tinggi pada Februari, yakni 5,32%, berhasil ditekan melalui penyaluran bantuan pangan beras, dengan inflasi beras terbaru di Juli berada di 0,94%.
(prc/roy)