Sementara indikator Stochastic RSI berada di 53,63. Menghuni area beli (long), tetapi tidak terlampau kuat. Cenderung netral.
Dengan begitu, harga emas masih rentan terkoreksi lebih lanjut. Target support terdekat adalah US$ 2.415/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.405/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target resisten terdekat ada di US$ 2.430/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik lagi menuju US$ 2.443/troy ons.
Pejabat The Fed Hawkish Lagi
Nada hawkish yang dilontarkan pejabat teras bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menjadi beban bagi laju harga emas. Gubernur The Fed Kansas City Jeffrey Schmid mengungkapkan dirinya belum siap untuk mendukung penurunan suku bunga acuan. Sebab, inflasi masih di atas target 2% dan pasar tenaga kerja masih kuat meski ada perlambatan.
"Kita sudah dekat, tetapi belum sampai ke sana. Arah kebijakan moneter akan ditentukan oleh data dan kekuatan ekonomi," tegas Schmid, seperti diwartakan Bloomberg News.
Pernyataan Schmid ini sedikit banyak membuat pelaku pasar gusar. Akibatnya, peluang pemangkasan suku bunga acuan pun berubah.
Mengutip CME FedWatch, kemungkinan penurunan Federal Funds Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5% dalam rapat September adalah 56,5%. Lebih rendah dibandingkan kemarin yang sebesar 69%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.
(aji)