Kemudian, ada ART dengan gejala sudah diagnosis gangguan jiwa psikosis/skizofrenia serta sudah dilakukan pemeriksaan dokter dengan prevalensi angka prevalensi tinggi, yakni:
DIY : 7,8%
Jawa Tengah: 5,1%
DKI Jakarta 4,9%
Kebanyakan pengidap tersebut berasal dari status ekonomi bawah, yakni 9,9%. Dalam menangani kasus tersebut di Indonesia, yakni biasanya dengan cara dipasung sebesar 6,6%. Pemasungan terjadi pada pedesaan 8,4%.
"Tujuan penilaian gangguan jiwa psikosis/skizofrenia adalah untuk mendapatkan prevalensi rumah tangga (RT) yang memiliki anggota rumah tangga (ART) dengan gangguan jiwa psikosis/skizofrenia," dikutip dari keterangan SKI 2023.
Proporsi alasan dipasung ART dengan gangguan jiwa psikosis/skizofrenia yakni sebesar 65,7% karena berperilaku kekerasan terhadap orang lain (mengamuk, membunuh, dll).
Gangguan jiwa psikosis/skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang umumnya ditandai dengan penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, disertai efek yang tidak wajar (inappropriate) or tumpul (blunted).
Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
(dec/spt)