Logo Bloomberg Technoz

Celios: Dirty Nickel bisa Bikin RI Kalah Saing

Dovana Hasiana
09 August 2024 11:10

Smelter nikel./Bloomberg- Cole Burston
Smelter nikel./Bloomberg- Cole Burston

Bloomberg Technoz, Jakarta - Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai terdapat potensi produk penghiliran atau hilirisasi nikel Indonesia menjadi kalah bersaing bila tidak melakukan pembenahan terhadap praktik pertambangan yang tidak sesuai, atau yang biasa disebut nikel kotor atau dirty nickel. 

Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira menggarisbawahi produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, sudah menerapkan kebijakan no go zone, di mana produk baru bisa dipertimbangkan untuk masuk dalam rantai pasok ketika pertambangan tidak mengganggu wilayah masyarakat adat. 

Bhima juga menggarisbawahi Indonesia tidak menjadi satu-satunya pemain nikel di dunia. Apalagi, nikel bukan menjadi satu-satunya pilihan baterai untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). 

“Tidak boleh lagi ada tempat untuk dirty nickel karena itu merusak citra nikel Indonesia. Itu juga jadi salah satu catatan agar kita berbenah. Saya melihatnya bukan kemudian menjadi sunset, tetapi kita akan kalah dalam persaingan,” ujar Bhima dalam agenda SAFE 2024 di Jakarta Pusat, dikutip Jumat (9/8/2024). 

Oleh karena itu, Bhima berharap agar orang-orang dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bisa mulai mendorong agar tata kelola hilirisasi nikel masuk dalam ekosistem yang lebih hijau dan tidak melihat aspek keberlanjutan menjadi penghalang pertumbuhan ekonomi. 

Nikel ‘Hijau’ Mahal