Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (9/8/2024), dibuka menguat. Pada pukul 9.14, indeks mencatat kenaikan 51,58 poin atau setara dengan menguat 0,72% ke level 7.246.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan tercatat 3,65 miliar saham dengan nilai transaksi Rp1,57 triliun. Adapun frekuensi yang terjadi sebanyak 132.514 kali.
Sebanyak 261 saham menguat, dan 104 saham melemah. Sementara, 207 saham tidak bergerak.
Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Laju penguatan didorong oleh data klaim pengangguran Amerika Serikat yang menunjukkan lebih sedikit orang yang mengajukan tunjangan pengangguran dari yang diharapkan.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, data terbaru tersebut meredakan kekhawatiran tentang pasar tenaga kerja setelah data pekerjaan yang lebih rendah dari perkiraan pada Jumat di pekan lalu memancing kekhawatiran resesi yang merembet ke pasar global.
Data menunjukkan klaim pengangguran awal AS anjlok paling dalam hampir setahun. Ketika kecemasan ekonomi mereda, drop 17 ribu menjadi 233 ribu pada 3 Agustus, di bawah ekspektasi pasar di angka 240 ribu. Menyusul 250 ribu yang direvisi ke atas pada minggu sebelumnya, tertinggi dalam setahun.
“Beberapa berita baik dengan klaim pengangguran,” kata Chris Zaccarelli di Independent Advisor Alliance.
“Kami berhati-hati, tetapi berpikir bahwa kepanikan yang dimulai awal bulan ini berlebihan,” jelasnya.
Repricing global telah begitu tajam sehingga pada satu titik, pasar swap suku bunga mengimplikasikan peluang 60% untuk penurunan suku bunga darurat oleh The Fed pada minggu mendatang –jauh sebelum pertemuan yang dijadwalkan pada September.
Pedagang swap semakin mengurangi taruhan pada pelonggaran Federal Reserve yang agresif di jelang tutup tahun 2024. Harga saat ini menunjukkan sekitar 40 basis poin pemangkasan untuk September.
Optimisme pasar juga terasa dari Gubernur Federal Reserve Bank of Richmond Tom Barkin yang mengatakan Bank Sentral memiliki waktu untuk menilai apakah ekonomi AS mengalami normalisasi atau apakah ekonomi AS melunak, sehingga mengharuskan para pejabat bertindak lebih tegas.
Barkin mengatakan bahwa ia optimis angka inflasi akan ‘Baik’ dalam beberapa bulan mendatang dan bahwa pelebaran disinflasi baru-baru ini akan terus berlanjut.
“Saya pikir Anda memiliki waktu dalam ekonomi yang sehat untuk mencari tahu apakah ini adalah ekonomi yang secara perlahan-lahan bergerak ke kondisi normalisasi yang akan memungkinkan Anda dengan cara yang mantap dan disengaja untuk menormalkan tingkat suku bunga,” kata Barkin dalam acara virtual yang diselenggarakan National Association for Business Economics.
(fad)