Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Laju penguatan didorong oleh data klaim pengangguran AS yang menunjukkan lebih sedikit orang yang mengajukan tunjangan pengangguran dari yang diharapkan.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, data terbaru tersebut meredakan kekhawatiran tentang pasar tenaga kerja setelah data pekerjaan yang lebih rendah dari perkiraan pada Jumat di pekan lalu memancing kekhawatiran resesi yang merembet ke pasar global.
Data menunjukkan klaim pengangguran awal AS anjlok paling dalam hampir setahun. Ketika kecemasan ekonomi mereda, drop 17 ribu menjadi 233 ribu pada 3 Agustus, di bawah ekspektasi pasar di angka 240 ribu. Menyusul 250 ribu yang direvisi ke atas pada minggu sebelumnya, tertinggi dalam setahun.
“Beberapa berita baik dengan klaim pengangguran,” kata Chris Zaccarelli di Independent Advisor Alliance.
“Kami berhati-hati, tetapi berpikir bahwa kepanikan yang dimulai awal bulan ini berlebihan,” jelasnya.
Repricing global telah begitu tajam sehingga pada satu titik, pasar swap suku bunga mengimplikasikan peluang 60% untuk penurunan suku bunga darurat oleh The Fed pada minggu mendatang –jauh sebelum pertemuan yang dijadwalkan pada September.
Pedagang swap semakin mengurangi taruhan pada pelonggaran Federal Reserve yang agresif di jelang tutup tahun 2024. Harga saat ini menunjukkan sekitar 40 basis poin pemangkasan untuk September.
Optimisme pasar juga terasa dari Gubernur Federal Reserve Bank of Richmond Tom Barkin yang mengatakan Bank Sentral memiliki waktu untuk menilai apakah ekonomi AS mengalami normalisasi atau apakah ekonomi AS melunak, sehingga mengharuskan para pejabat bertindak lebih tegas.
Barkin mengatakan bahwa ia optimis angka inflasi akan ‘Baik’ dalam beberapa bulan mendatang dan bahwa pelebaran disinflasi baru-baru ini akan terus berlanjut.
“Saya pikir Anda memiliki waktu dalam ekonomi yang sehat untuk mencari tahu apakah ini adalah ekonomi yang secara perlahan-lahan bergerak ke kondisi normalisasi yang akan memungkinkan Anda dengan cara yang mantap dan disengaja untuk menormalkan tingkat suku bunga,” kata Barkin dalam acara virtual yang diselenggarakan National Association for Business Economics.
Dari regional, Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, rilis data Initial Jobless Claims AS akan menjadi fokus perhatian investor pada saat pasar mengantisipasi potensi Federal Reserve dan Bank of Japan (BOJ) menggerakkan suku bunga ke arah yang berlawanan dalam bulan-bulan mendatang, sehingga akan memberi tekanan lebih lanjut pada strategi Yen Carry Trade.
“Tidak hanya strategi Yen Carry Trade yang ambruk, strategi Yuan Carry Trade juga berpotensi berantakan mengingat China sedang berada dalam lingkungan suku bunga rendah untuk menopang pertumbuhan ekonominya,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Sebagai informasi, strategi Carry Trade melibatkan peminjaman dana pada tingkat suku bunga sangat rendah di satu tempat atau negara (Jepang) untuk mendanai pembelian aset-aset berimbal hasil lebih tinggi di tempat atau negara lain.
Namun, sejumlah pengamat menilai dampak dari gagalnya strategi Yuan Carry Trade tidak akan separah dampak dari kegagalan strategi Yen Carry Trade karena Yen adalah salah satu mata uang utama di dunia dan memiliki tingkat likuiditas yang sangat tinggi.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,24% ke 7.195 disertai dengan munculnya volume penjualan.
“Saat ini, posisi IHSG diperkirakan sudah berada di akhir wave [b] dari wave 2, sehingga penguatannya sudah relatif terbatas dan rawan berbalik terkoreksi untuk membentuk awal wave [c] dari wave 2,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (9/8/2024).
Herditya juga memberikan catatan, cermati area 6.949-7.026 sebagai area koreksi berikutnya.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, BBNI, ARTO, KLBF, dan PGAS.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, sentimen beragam dari indeks-indeks global diperkirakan memicu konsolidasi lanjutan IHSG di kisaran level psikologis 7.200 di Jumat (9/8).
“Secara teknikal, Stochastic RSI masih dalam pembentukan pola golden cross, menjaga peluang minor bullish reversal trend untuk beberapa waktu kedepan,” tulisnya.
Index Nasdaq (+2.87%) kembali memimpin rebound mayoritas indeks di Wall Street di Kamis (8/8). Rebound tersebut melanjutkan pergerakan “Roller-coaster” indeks-indeks Wall Street pasca sell-off di pekan lalu dan awal pekan ini.
Rebound tersebut turut dipicu oleh perbaikan data ekonomi di AS. Initial Jobless Claims turun ke 233 ribu di pekan lalu dari 250 ribu di pekan sebelumnya dan lebih rendah dari perkiraan di 240 ribu.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi BBCA, ARTO, PNLF, ICBP, dan PGAS.
(fad)