Logo Bloomberg Technoz

Sinyal Hawkish Baru dari The Fed Bisa Menjegal Rekor Reli Rupiah

Tim Riset Bloomberg Technoz
09 August 2024 07:45

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah masih memiliki peluang melanjutkan reli penguatan harga untuk hari kedelapan beruntun, rekor yang terakhir terjadi pada pertengahan Juli lalu. Hanya saja, peluangnya mungkin lebih terbatas menyusul pernyataan hawkish dari salah satu pejabat Federal Reserve.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan kenaikan hari keempat beruntun ketika imbal hasil surat utang pemerintah AS, Treasury, beranjak naik lagi pasca laporan klaim pengangguran angkanya lebih kecil sehingga mengurangi kekhawatiran resesi. Ekspektasi terhadap penurunan bunga acuan Federal Reserve jadi ikut terdampak dan mungkin membatasi ruang penguatan bagi aset-aset di emerging market.

Di pasar offshore, rupiah NDF masih menguat dini hari tadi pada penutupan bursa New York. Namun, pagi ini pergerakannya tertahan di kisaran Rp15.993-Rp16.965/US$. Level itu masih lebih lemah dibanding nilai rupiah di pasar spot kemarin di Rp16.895/US$. 

Berkaca pada histori, posisi offshore yang inverted dengan pasar spot biasanya memberi sinyal pelemahan dengan pelaku pasar berekspektasi nilai rupiah lebih lemah ke depan.

Rupiah telah berhasil membukukan penguatan selama tujuh hari perdagangan tanpa putus dan telah kembali ke level di bawah Rp16.000/US$, setelah tiga bulan terakhir terbenam melemah.