Logo Bloomberg Technoz

Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks S&P 500 ditutup melonjak 2,3%. Sementara Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 1,76% dan Nasdaq Composite melejit 2,87%.

“Reli yang dialami aset berisiko adalah pertanda meredanya kekhawatiran terhadap hard landing di Amerika Serikat (AS). Ini juga kemudian mengangkat harga emas,” kata Nicky Shiels, Head of Metal Strategy di MKS PAMP SA, seperti dikutip dari Bloomberg News.

“Harga emas sempat tertekan oleh perkembangan pasar secara umum, dan sekarang melompat seiring situasi yang kembali tenang,” tambah Ole Hansen dari Saxo Bank, juga diberitakan Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas kembali merangsek ke zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55,43. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 60,27. Menghuni area beli (long) dan cukup kuat.

Akan tetapi, investor tetap perlu waspada. Sebab risiko koreksi harga emas sepertinya masih terbuka.

Target support terdekat ada di US$ 2.416/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.410/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun ruang kenaikan sudah makin terbatas. Target resisten paling dekat ada di US$ 2.427/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik lagi menuju US$ 2.429/troy ons.

(aji)

No more pages