“Terakhir kan baru dapat lagi 2 tcf yang di lapangan. Nanti Timpan, Layaran, sama satu lagi itu kayaknya total ada 12 tcf. Kita minta percepat [produksinya]. Jadi kalau Geng North [target onstream pada] 2027, ini juga kalau bisa sekitar itu,” ujar Arifin saat ditemui di ICE BSD, Selasa (14/5/2024).
Dalam kaitan itu, Arifin juga meminta perusahaan energi internasional yang berkantor pusat di Abu Dhabi, Mubadala Energy, selaku kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) untuk kooperatif mempercepat produksi gas di Blok South Andaman.
“Itu kita minta dipercepat sama Mubadala, saya berharap semua KKKS di situ bersatu saja, kalau digendong sendiri mungkin tidak,” ujarnya.
SKK Migas dan KKKS Mubadala Energy, serta operator KKS Gross Split South Andaman, belum lama ini mengumumkan penemuan gas besar lainnya dari sumur eksplorasi laut dalam Tangkulo-1, yang dibor di Blok South Andaman berlokasi sekitar 65 kilometer (km) lepas pantai bagian utara Pulau Sumatra, Indonesia.
Penemuan ini menandai sumur laut dalam kedua yang dioperasikan oleh Mubadala Energy.
Sumur Tangkulo-1 dibor hingga kedalaman 3.400 meter di kedalaman laut 1.200 meter, hanya beberapa bulan setelah penemuan besar di sumur Layaran-1, yang masih berada di Blok South Andaman.
Ditemukan sekitar 80 meter kolom gas pada oligocene sandstone reservoir berkualitas pada sumur Tangkulo-1 yang telah dikonfirmasi melalui pengumpulan data-data selama pengeboran, termasuk mendapatkan 72 meter full core, wireline logging, sidewall core, pressure dan sampel fluida.
Dengan memanfaatkan desain terbaru Drill Stem Test (DST), sumur Tangkulo-1 sukses mengalirkan 47 mmscf/d gas berkualitas dan 1.300 barel kondensat. Walaupun hasil pengujian terbatas karena fasilitas yang tersedia, tetapi kapasitas sumur diperkirakan mencapai 80—100 mmscf/d dan lebih dari 2.000 barel kondensat.
(dov/lav)