Logo Bloomberg Technoz

Dia menilai kenaikan suku bunga acuan bank sentral Jepang Bank of Japan (BoJ) berpotensi menaikkan ekspektasi investor atas tingkat imbal hasil atau yield Samurai Bond.

Deni menjelaskan pengetatan kebijakan moneter tersebut dapat menurunkan harga Samurai Bond di pasar sekunder.

“Kenaikan ekspektasi yield tersebut juga berpotensi menaikkan biaya utang (cost of fund) dalam bentuk permintaan tingkat kupon yang lebih tinggi apabila terdapat penerbitan obligasi baru di pasar Jepang,” kata Deni.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa dampak penguatan nilai tukar yen dan kenaikan suku bunga BoJ tidak berpengaruh secara signifikan terhadap portofolio utang pemerintah.

Pada pemberitaan sebelumnya, Ekonom menilai bahwa penerbitan Samurai Bond atau SUN yang berdenominasi Yen Jepang harus dikurangi saat nilai tukar negara tersebut mengalami penguatan akibat pengetatan moneter yang dilakukan Bank Sentral Jepang.

Kepala Riset Makroekonomi dan Finansial Market Bank Permata Faisal Rachman menjelaskan, pemerintah dapat menggencarkan penerbitan SUN dalam valuta asing yang pergerakannya lebih stabil seperti Euro.

“Tetapi bisa ke global bond lainnya seperti ke dalam mata uang Euro, Euro dimana memang saat ini kan memang trendnya dalam penurunan akibat pemangkasan suku bunga kebijakan,” kata Faisal dalam PIER Economic Review yang digelar virtual, Kamis (8/8/2024).

Ia menjelaskan, penguatan nilai tukar Yen pada akhir-akhir ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga BoJ dari sebelumnya memiliki kebijakan suku bunga negatif kini berada di level 0,25%.

Namun, ia berpandangan bahwa pemerintah Jepang sepertinya akan mengambil tindakan cepat untuk memitigasi efek rambatan atas kebijakan moneter sebut. Pasalnya, ekonomi Jepang masih bergantung pada ekspor dan sektor pariwisata dari turis asing.

“Dimana memang justru jika Yen cenderung menguat, terlalu menguat, itu pasti akan meng-hit [menghantam] dari sektor turisme dan juga ekspor mereka. Jadi memang Jepang itu ada tendensi tidak akan terlalu membiarkan Yen terlalu menguat,” papar Faisal.

(azr/lav)

No more pages