Logo Bloomberg Technoz

Yen Kokoh, Pemerintah Diimbau Cari Alternatif Selain Samurai Bond

Azura Yumna Ramadani Purnama
09 August 2024 05:00

Uang kertas Jepang 10.000 yen, 5.000 yen, dan 100 dolar AS diatur untuk difoto di Tokyo, Jepang, Jumat (10/5/2024). (Noriko Hayashi/Bloomberg)
Uang kertas Jepang 10.000 yen, 5.000 yen, dan 100 dolar AS diatur untuk difoto di Tokyo, Jepang, Jumat (10/5/2024). (Noriko Hayashi/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah disarankan mengurangi penerbitan samurai bond atau surat utang negara berdenominasi yen saat nilai tukar mata uang Jepang tersebut menguat akibat pengetatan moneter yang dilakukan bank sentral Jepang Bank of Japan (BoJ).

Kepala Riset Makroekonomi dan Finansial Market Bank Permata Faisal Rachman menilai pemerintah dapat menggencarkan penerbitan surat utang negara dalam valuta asing yang pergerakannya lebih stabil, seperti euro.

“Bisa ke global bond lainnya seperti ke dalam mata uang euro, di mana memang saat ini kan memang trennya dalam penurunan akibat pemangkasan suku bunga kebijakan,” kata Faisal dalam PIER Economic Review yang digelar virtual, Kamis (8/8/2024).

Ia menjelaskan penguatan nilai tukar yen pada akhir-akhir ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga BoJ dari sebelumnya memiliki kebijakan suku bunga negatif kini berada di level 0,25%.

Namun, ia berpandangan bahwa pemerintah Jepang sepertinya akan mengambil tindakan cepat untuk memitigasi efek rambatan atas kebijakan moneter sebut. Pasalnya, ekonomi Jepang masih bergantung pada ekspor dan sektor pariwisata dari turis asing.