Logo Bloomberg Technoz

INCO Harap Industri Nikel di RI Tak Sama Dengan Kobalt di Kongo

Dovana Hasiana
08 August 2024 20:40

Smelter nikel./Bloomberg- Cole Burston
Smelter nikel./Bloomberg- Cole Burston

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berharap industri nikel di Indonesia pada akhirnya tidak memiliki nasib yang sama dengan komoditas kobalt di Republik Kongo. 

Sekadar catatan, negara terbesar kedua di benua Afrika tersebut menghadapi dampak lingkungan yang buruk, seperti air dan lahan yang terkontaminasi, akibat tata kelola pertambangan tidak sesuai dengan standar. 

Chief Sustainability and Corporate Affairs INCO Bernardus Irmanto mengajak para pelaku industri nikel di Indonesia untuk menerapkan tata kelola pertambangan yang baik di penghiliran atau hilirisasi nikel. 

“Kita tidak mau anugerah Tuhan di Indonesia sebagai the home of the largest nickel deposit di dunia itu menjadi kutukan,” ujar Bernardus dalam agenda SAFE 2024, di Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024). 

Dalam kaitan itu, Bernardus juga mengatakan setidaknya terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh INCO untuk menjawab tudingan nikel kotor atau dirty nickel terhadap nikel Indonesia.