"Sejauh ini, kalau kita lihat penerimaannya cukup baik. Market share kita sampai Juni kemarin Astra itu sekitar 57% Jadi, kalau kita coba bandingkan ke 5 tahun lalu, 2019 itu sekitar 52% Jadi, cukup baik," tutur Henry.
Tak berhenti disitu, Astra juga memiliki ekosistem bisnis otomotif yang cukup lengkap, yang mampu menunjang perluasan layanan kepada konsumen. Itu berupa mulai dari penjualan mobil baru maupun bekas, layanan leasing, asuransi, hingga pembiayaan.
"Ini sangat mendukung untuk memberikan layanan yang lebih baik ke pelanggan. Dan bahkan salah satunya juga mendukung sehingga tercipta resale value dari produk Astra yang cukup sangat kuat di market."
Penjualan EV tumbuh
Di sisi lain, Hendry juga mengatakan penjualan mobil listrik Astra juga saat ini diklaim terus meningkat di panga pasar Indonesia. Itu dibuktikan dengan kontribusi penjualan mobil elektrik hingga semester I tahun ini mencapai 9,3%, meningkat dari sepanjang tahun lalu yang hanya 6,3%.
"Mayoritas dari 9,3% itu, hampir 70%- nya adalah Hybrid. Ini memang menunjukkan selain BEV, juga growing Hybrid diterima sangat baik sekali oleh masyarakat Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, persaingan industri otomotif di Indonesia diproyeksi memang akan semakin ketat, sejalan dengan kain agresifnya merek mobil pabrikan China menambah produksi dan pemasarannya.
Pengamat otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan perusahaan-perusahaan China terus mengeluarkan mobil-mobil yang tidak hanya kompetitif secara harga, tetapi juga teknologi dan fitur tambahan.
Industri otomotif Indonesia kian semarak dengan kehadiran mobil China yang menunjukkan tren peningkatan penjualan. Harga kompetitif, fitur berlimpah, desain stylish, dan kepercayaan konsumen yang meningkat menjadi daya tarik utama,"ujar Yannes saat dihubungi Bloomberg Technoz, akhir Juni lalu.
Persaingan tersebut pun terlihat dari kuatnya penjualan salah satu jenama mobil China, Wuling, yang secara kumulatif di tingkat ritel atau dari dealer ke konsumen laku 9.350 unit dalam rentang Januari—Mei 2024 dengan pangsa pasar 2,6%, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per Mei 2024.
Namun, pada Juni, Toyota, salah satu merek mobil Astra, kembali menjadi produsen mobil terlaris di Indonesia dengan penjualan sebanyak 25.464 unit, diikuti Daihatsu yang berada di tempat kedua dengan penjualan 14.967 unit.
(ibn/ain)