Adapun market cap terbesar di Bursa masih digenggam erat oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menyentuh Rp1.260,49 triliun.
Sementara itu, di posisi empat ditempati oleh saham AMMN. Di jajaran kelima ada emiten bank pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan market cap sebesar Rp706,26 triliun. Keenam, dimiliki oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp634,67 triliun.
Tingginya market cap Chandra Asri tak lepas dari pergerakan harga saham Perusahaan industri Basic Materials yang hingga saat ini terus menyentuh rekor. Sepanjang tahun berjalan hingga hari ini Kamis (8/8/2024) saham TPIA berhasil menguat nyaris menyentuh tiga digit dengan mencetak kenaikan mencapai 97,14% year to date.
Namun demikian, di balik kenaikan tinggi itu, valuasi saham TPIA tak lagi murah. Price to Book Value (PBV) mencapai 21,14 kali. Sedang Price to Sales Ratio juga mencapai dua digit, di 28,8 kali, berdasarkan data Bloomberg.
Secara kasat mata, valuasi itu saja sudah mahal. Terlebih, jika dibandingkan dengan PBV saham sejenis, PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) yang hanya ada di 1,07 kali valuasi bukunya, menyusul PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) yang masih 2,17 kali. Adapun PBV saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang juga saham Prajogo Pangestu, masih di 3,55 kali.
(fad/ain)
