“Bank Indonesia menyambut baik hasil asesmen IMF atas perekonomian Indonesia dalam laporan Article IV Consultation tahun 2024 yang dirilis kemarin,” tulis Erwin.
Menurut Erwin, IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh dengan baik dan tetap resilien di tengah ketidakpastian global.
Sebagai informasi, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 hanya sebesar 5% (year-on-year/yoy) dan meningkat tipis menjadi 5,1% pada 2025.
Dalam laporan bertajuk ‘IMF Executive Board Concludes 2024 Article IV Consultation with Indonesia’ disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi RI masih ditopang oleh permintaan domestik. Namun pertumbuhan tersebut tertahan oleh penurunan harga komoditas.
“Prospek tetap positif meskipun dalam konteks global yang penuh tantangan. Pertumbuhan akan mencapai 5,0% dan 5,1% pada tahun 2024 dan 2025,” sebagaimana tertulis dalam laporan tersebut, dikutip Kamis (8/8/2024).
Terkait inflasi, IMF meramal akan berada pada kisaran target pemerintah. Selanjutnya,ekspor diprediksi tumbuh dengan laju yang lambat dan impor IMF proyeksikan akan tumbuh sejalan dengan permintaan domestik yang terjaga.
Perkembangan tersebut, menurut IMF mengarahkan defisit transaksi berjalan pada level yang moderat pada tahun 2024-2025.
“Surplus neraca pembayaran akan terus menguat dari waktu ke waktu, mencerminkan peningkatan aliran masuk FDI [Penanaman Modal Asing] dan portofolio, yang mendukung peningkatan cadangan devisa,” tulis IMF dalam laporan itu.
(azr/lav)